Saturday, March 17, 2012
Hoaamm...hm, boring nih. Enaknya ngapain ya? Belajar? Sudah di sekolah! Baca koran? Males ah gak ada yang menarik. Isinya monoton. Nonton tv? Sama aja bikin bosen! Kalau bukan sinetron, pasti gosip. Gak penting banget sih! Ingin cari berita buat tambah wawasan, yang ada malah berita tentang kriminal. Padahal katanya media massa adalah salah satu agen sosialisasi. Tapi kalau pesan yang disampaikan gak bermutu gitu gimana bisa jadi orang yang maju? Yang ada malah makin mundur lagi. Wah wah wah…Kapan suksesnya negara ini kalau rakyatnya autis semua? Jujur, sebenernya kita ini sudah dijajah? Gak percaya? Nih ya, secara visual sih memang tidak. Tapi gimana sama batin dan fikiran kita yang kasat mata itu? Dan parahnya lagi yang menjajah kita itu adalah TEKHNOLOGI. Woow! Hebat ya? Buatan manusia padahal, kenapa justru manusianya yang dikendalikan? Bukannya seharusnya manusia yang mengendalikan tekhnologi? Lah ini malah terbalik. Sebenarnya sih kalau kita cerdas, bisa aja kita terhindar dari jajahan itu. Tapi sayangnya kita sudah terlanjur dibodohi sama yg namanya tekhnologi itu. Mau taruhan? Gini deh, coba aja adu cepat berhitung dengan kalkulator. Kita menghitung hasilnya 5678x264 pasti menang si kalku. Padahal kalku buatan manusia. Masa iya penciptanya kalah dari sesuatu yg diciptakan? Allah aja selalu jauh lebih hebat dari makhluknya, bukan begitu ?
Seandainya kita memflashback lalu membandingkan semuanya dengan Indonesia jaman sekarang. Pasti akan banyak hal mencolok yg berbeda. AMAT SANGAT BERBEDA SEKALI. Dulu waktu masih jaman jadoel gak ada yang namanya komputer. Jangankan komputer, TV berwarna aja gak ada, semuanya hitam putih. yang ada cuman chanel TVRI doang. Isinya juga cuman berita, pendidikan, dan sebangsanya. Makanya orang jaman doeloe itu pada pinter-pinter. Nah yang dilihat tayangan bermutu. Gak ada tuh yang namanya sinetron sampek 300 episode yang ceritanya ngalor-ngidul gak jelas. Masa iya ada orang mati bisa hidup lagi ? aneh bukan.
Terus jaman dulu tali silaturrahmi antar keluarga sangat erat. Nih ya, kalau misalnya kangen sama keluarga jauh harus dateng ke rumahnya, karena alat komunikasi masih terbatas. Coba sekarang, internet udah ada, apalagi HP yang dilengkapi fasilitas 3G, jadi gak usah capek-capek, tinggal telfon terus bisa bicara deh sekaligus tatap muka. Kiram surat pun bisa lewat e-mail, jadi gak rumit masih pergi ke kantor pos. Wih, pasti semua pada hidup individu. Sulit kalau harus cari yang masih akrab antar tetangga di jaman sekarang apalagi di kota metropolitan. Semua orang berlomba-lomba untuk memiliki kendaraan dari roda dua sampe roda empat. Jadinya tiap hari macet dan polusi dimana-mana. Penyakit jaman sekarang jadi makin beragam. Mulai dari yang namanya bisa dibaca sampai yang aneh abis. Jangankan ngerti, bacanya aja sulitnya naudzubillah! Kalau penyakitnya orang dulu palingan cuman pilek, batuk, sakit kepala, diare dan sebangsanya. Lah yang dimakan cuman singkong rebus, nasi jagung, ubi-ubian. Semuanya alami. Nah sekarang mulai dari HIV, kanker, tumor, syndrom atau apalah namanya. Duh, pokoknya macem-macem. Gimana enggak? Makanannya aneh-aneh dan serba instan sih. Dan apa kalian tahu kalau yang instan itu banyakan bahayanya? Isinya bahan kimia semua. Gimana mau sehat coba ?
Bukan hanya itu, budaya daerah kian hari kian memudar dan digantikan oleh budaya luar. Pakaian yang dulu tertutup dan sopan kini berevolusi menjadi pakaian yang kekurangan bahan. Atau bahkan bisa disebut simini-mini. Yang bagian atas tambah turun, eh yang bagian bawah malah tambah naik. lohlohloh? Kok nyaman sih pake baju begituan? Apa gak takut masuk angin? Hoho. Bilangnya sih baju modern. Kalian tahu gak sih arti dari kata ‘modern’ itu sendiri? Kalau katanya bahasa arab artinya itu HANCUR! Astaghfirullah. Kalau gitu artinya selama ini kita mengikuti hal yang menuju kehancuran dong? Lagian pakaian sudah bagus, lengkap, rapi, tertutup dan sopan malah dikurangi. Anak SMA kok malah pakek bajunya anak SD. Kelihatan semua deh jadinya.
Lalu politik. Kayaknya politik Indonesia makin lama makin kacau ya? Banyak korup dimana-mana. Memang sih kalau di jaman sekarang jarang ada yang gak korupsi. Bahkan Indonesia ada di ranking 5 teratas sedunia. SEDUNIA! Kapan Indonesia mendapat gelar negara maju kalau korupsinya di segala lapisan masyarakat? Coba kita pikir, orang miskin yang hanya mencuri bawang 3 kg aja bisa dapet hukuman penjara tahunan. Sedangkan pejabat yang korupsi dan merugikan negara bertriliun-triliun malah masih sempet liburan ke luar negeri. Rasanya semua yang ada di dunia ini sekarang bisa di beli dengan uang. Yang penting ada uang apapun bisa jadi kenyataan. Tak terkecuali harga diri. Bilangnya Indonesia itu Negara hukum, tapi malah hukum di Indonesia bisa dibeli tuh. Miris banget kalau keadaan Indonesia kayak gini terus.
Apa kita gak mikir gimana susahnya para pejuang dulu saat merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Seberapa besar pengorbanan mereka demi kemerdekaan negara Indonesia ini. Bahkan mereka rela mati demi kemerdekaan ini. Tapi sekarang apa yang kita lakukan? Kita justru seolah-olah menyiakan perjuangan itu. Bukannya mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif malah tawuran dimana-mana. Harusnya kita sama-sama membangun bangsa dan Negara ini, bukannya malah bercerai-berai. Kepentingan pribadi malah yang jadi prioritas utama. Hadeh..
Sungguh! Kalau kita ingin membahas tentang negara ini pasti gak akan pernah ada habisnya. Karena ada saja yang akan dibahas. Jika kita cermati lebih jauh lagi perilaku rakyat sekarang sudah pada konyol dan banyak yang gak masuk di akal. Aneh-aneh! Lalu siapa yang mau disalahkan kalau sudah kacau begini? Memang sih salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap memudarnya budaya lokal ini adalah GLOBALISASI. Tapi apa mungkin kita akan menyalahkan globalisasi? Pastinya gak mungkin dong! Globalisasi bukan untuk dihindari tapi “dihadapi”. Tentunya dalam menghadapinya dibutuhkan pemikiran yang cerdas dan realistis. Boleh saja kita mengikuti perkembangan zaman, tapi kita harus mampu menyortir mana yang baik untuk diri kita, dan pastinya yang sesuai dengan adat dan kebudayaan bangsa kita ini. Agar nantinya kita tidak terjerumus dalam jurang globalisasi. Sehingga virus-virus itu dapat kita tanggulangi. Daripada kita menyalahkan orang lain terus, lebih baik kita INSTROPEKSI DIRI dulu. Apa kita sudah baik? Jangan pernah tanyakan “Apa yang telah negara berikan pada kita?”tapi tanyakan pada diri kita “apa yang telah kita berikan untuk negara ini ?” dengan begitu kita pasti bisa menjadi lebih baik. Jika diri kita sudah baik maka kita pasti bisa merubah negara dan menjauhkan negara dari kata kehancuran. Ayo semua, We can! We absolutly can change our country to be better.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
aseekk! panjang yaa...
hahahha iya :D
Paling gampang kita harus mulai dari diri kita sendiri ....baru ketahap selanjut nya untuk lingkungan masyarakat dan seterus nya....btw...nice blog ^^
ya, tentu saja itulah kunci dari segalanya, jika semua orang berpikiran seperti itu, pasti negara ini maju :)
thank you ^^
panjang banget, tp sip :)
Indonesia tanah air beta :D
@ahmad nauval : ya benar, tapi sekarang sebenarnya kaya, namun kita belum bisa menunjukkannya saja mungkin anda suatu saat bisa menunjukkannya :) thanks ya dah mampir
@sinca : thanks ya ^^
@indonesiaku : pusaka abadi nan jaya :D
thanks dah mampir ^^
Hoaamm...hm, boring nih yang baca (`3`)
@Gintoki : maaf gan kalo kepanjangan :D soalnya masalah yang di alami oleh rakyat indonesia ini banyak sekali namun hanya sedikit yang dapat diselesaikan, semoga saja kita sebagai generasi muda bisa memperbaiki semua masalah yang ada saat ini ^^
keren...
tapi alangkah lebih baik jika tidak terlalu panjang. haha :D
@Anas Fitrah Abadi : sudah diperbaharui kok
thanks ^^